Dikenal karena tubuhnya yang tinggi, suaranya yang dalam, dan kemampuan aktingnya yang natural, Gregory Peck, lahir 5 April 1916, di La Jolla, menjadi salah satu bintang Hollywood yang paling dicintai. Kehadirannya di layar dan jangkauannya sebagai aktor membantunya membangun karier selama lebih dari 50 tahun.
Namun hubungannya dengan La Jolla lebih dalam dari sekedar tempat kelahirannya — ini adalah tempat yang sangat berarti baginya, secara pribadi dan profesional, menurut berbagai laporan.
HIDUP DAN KARIR AWAL
Peck dibesarkan di La Jolla, tempat ayahnya bekerja sebagai apoteker dan ibunya adalah seorang guru dan seniman. Dia bersekolah di sekolah setempat dan, dengan dorongan orang tuanya, mulai tertarik pada akting. Setelah lulus dari San Diego High School, dia mengarahkan perhatiannya ke Hollywood dan melambung tinggi.
Peran awalnya tidak menarik banyak perhatian, tapi itu dengan cepat berubah. Terobosan besarnya datang dengan film “The Keys of the Kingdom” (1944), yang membuatnya mendapatkan nominasi Academy Award. Sepanjang tahun 1940-an dan 50-an, ia menjadi salah satu tokoh terkemuka Hollywood, membintangi film-film hits seperti “Spellbound” (1945) dan, tentu saja, “To Kill a Mockingbird” (1962), yang membuatnya mendapatkan Oscar untuk Aktor Terbaik.
CINTA UNTUK LA JOLLA
Meskipun sukses di Hollywood, La Jolla selalu spesial bagi Peck, dan pada tahun 1960, dia membeli rumah di La Jolla Shores. Itu menjadi tempat peristirahatannya yang tenang, tempat untuk memulihkan tenaga dan beristirahat dari sorotan Hollywood, menurut berbagai situs web.
MEMBERI KEMBALI
Peck tidak hanya menikmati keindahan La Jolla; dia juga sangat terlibat dalam komunitas seninya. Salah satu kontribusinya yang paling menonjol adalah pada La Jolla Playhouse, sebuah perusahaan teater yang masih berkembang hingga saat ini. Berkat dukungan Peck, Playhouse menjadi pemain utama dalam dunia teater, (dan masih) memproduksi pertunjukan yang akhirnya berhasil mencapai Broadway.
“Visi, bakat, dan komitmen besar Gregory Peck dalam mengasah keahliannya menghidupkan La Jolla Playhouse pada tahun 1947. Lebih dari 75 tahun kemudian, kami berupaya melanjutkan warisannya dalam mendukung seniman dan mengembangkan karya baru yang inovatif dan menarik untuk komunitas San Diego dan lebih jauh lagi,” kata Debby Buchholz, direktur pelaksana La Jolla Playhouse.
Charlton Heston, yang merupakan teman dan sesama aktor, pernah berkata, “Gregory Peck membawa martabat dan keanggunan pada setiap peran yang dia mainkan. Tidak pernah ada momen di lokasi di mana Anda tidak merasakan kehadiran dan dedikasinya terhadap karya tersebut.” (Di Arena: Otobiografi).
LINDUNGI APA YANG PENTING
Kecintaan Peck pada La Jolla bukan hanya pada dunia seninya. Ia juga merupakan pendukung besar pelestarian keindahan alam dan mendukung upaya lingkungan untuk melindungi pantai dan kehidupan laut di kawasan tersebut. Dia ingin memastikan generasi mendatang dapat merasakan La Jolla seperti yang dia alami sepanjang hidupnya.
Audrey Hepburn, yang membintangi “Roman Holiday” (1953) bersamanya, berkata tentang dia, “Dia pria hebat, aktor hebat, dan dia membuatku merasa nyaman dan percaya diri ketika saya baru memulai di Hollywood.” (Audrey Hepburn: Semangat Elegan).
PIKIRAN PRIBADI TENTANG LA JOLLA
Peck sering berbicara tentang betapa dia mencintai La Jolla dalam wawancara, dan bukan rahasia lagi bahwa dia menghargai kedamaian dan keindahan alam yang menurutnya memberinya pelarian sempurna dari tekanan Hollywood. Keterlibatannya dalam masyarakat—baik melalui Playhouse atau upaya konservasinya—menunjukkan betapa La Jolla sangat berarti baginya.
Ava Gardner, yang bekerja dengan Peck di beberapa film, menyimpulkan pendapat banyak rekannya tentang dia: “Gregory Peck adalah aktor paling alami yang pernah bekerja dengan saya, seorang pria sejati baik di dalam maupun di luar layar.” (Ava: Kisahku).
WARISAN, KEMATIAN DAN PENGGEMAR BARU
Tentu saja, hubungan Peck dengan La Jolla terus hidup dan di film-film serta di Teater Gregory Peck di Universitas California, San Diego, semua contohnya adalah bagaimana ia masih dirayakan di daerah tersebut.
Sayangnya, Peck meninggal pada 12 Juni 2003 di usia 87 tahun. Dia meninggal dengan tenang di rumahnya di Los Angeles karena bronkopneumonia. Pemakamannya diadakan di Katedral St. John, dan dia dimakamkan di Mausoleum Our Lady of the Angels di Los Angeles, di mana para penggemar terus mengunjunginya. Meskipun ia telah tiada, pengaruhnya terhadap Hollywood dan La Jolla tetap hidup.
Banyak dari filmnya yang mendapat kebangkitan dari penggemar muda Peck di media sosial dan situs web penghormatan penggemar. Banyak dari mereka yang menyoroti peran ikoniknya sebagai Atticus Finch dalam “To Kill a Mockingbird” dan menceritakan bagaimana penggambaran integritas dan kekuatan moralnya masih bergema hingga saat ini. Di situs resmi Gregory Peck, terdapat penghormatan dari penggemar yang menyuarakan bagaimana penampilan Peck membawa kenyamanan dan inspirasi. Salah satu penggemar juga berbagi, “Gregory Peck membuatku tersenyum ketika aku sedih, dan dia membuatku percaya pada kebaikan lagi.” Hubungan emosional ini menunjukkan betapa karyanya terus menyentuh banyak orang, beberapa dekade setelah kematiannya.
Selain itu, putrinya, Cecilia Peck, menandai ulang tahunnya yang keseratus dengan merilis film dokumenter, “Percakapan dengan Gregory Peck,” yang juga menarik banyak penggemar yang berbagi kekaguman mereka atas bagaimana dia menyeimbangkan kerendahan hatinya dengan kehadiran layar yang begitu berwibawa. Penggemar sering menyebut penampilannya sebagai sesuatu yang tak lekang oleh waktu, dan banyak yang merasa bahwa Gregory Peck mewakili Hollywood klasik terbaik, baik dari segi bakat maupun karakter.
Jika Anda tertarik untuk menelusuri lebih banyak komentar atau penghormatan penggemar, Anda dapat mengunjungi Situs Resmi Gregory Peck dan menonton filmnya, kunjungi di sini.