Menghormati Jeanne Bauer: Warisan pelayanan di Taman Komunitas San Carlos


jeanne bauer72 dpimaster (2)jeanne bauer72 dpimaster (2)

Setelah 13 tahun mengabdi sebagai sukarelawan, Jeanne Bauer telah pensiun dari Dewan Direksi di San Carlos Community Gardens (SCCG).

Perjalanan Jeanne dengan SCCG dimulai pada tahun 2011 atas permintaan Associate Pastor Brent Ross dari San Carlos United Methodist Church. Setelah beberapa kali gagal dalam membangun taman komunitas di daerah tersebut, Pendeta Ross membentuk subkomite, dan Jeanne diundang untuk bergabung. “Dia meminta saya untuk menentukan kelayakan untuk akhirnya mencapainya,” kenang Jeanne. Dia tidak menyangka bahwa langkah ini akan menghasilkan warisan abadi yang akan membentuk masa depan masyarakat.

Bagi Jeanne, pekerjaan sukarela sangat bersifat pribadi dan terinspirasi oleh keyakinan sederhana namun mendalam: “Anda membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.” Sentimen ini, yang terukir di piring kecil yang diterimanya bertahun-tahun lalu, menjadi prinsip panduannya. “Jika saya punya kemampuan untuk melakukan itu, meski dalam hal kecil dan tidak penting, saya harus melakukan apa pun yang saya bisa,” jelasnya.

pukulan tangan pelukan tubuh (1)pelukan tubuh, pukulan tangan (1)
Dewan Direksi SCCG. (Foto milik)

Sejak awal, Jeanne mengisi posisi sukarelawan penuh waktu di Tim Kepemimpinan sebagai Manajer Sumber Daya yang menangani semua tanggung jawab keuangan, mengelola sewa 62 petak kebun kami dan berbagai kebutuhan lain untuk upaya masyarakat. Jeanne juga berperan dalam membantu SCCG memperoleh status organisasi nirlaba 501(c)(3) pada tahun 2021.

Melihat ke belakang selama 13 tahun bersama SCCG, Jeanne sangat bangga dengan transformasi taman itu sendiri. “Pertama kali saya masuk ke kawasan itu, ada sebuah gudang taman tua, beberapa bangku, dan dua atau tiga tempat tidur taman kecil. Dan banyak kotoran.” Selama bertahun-tahun, dia telah melihatnya tumbuh menjadi ruang komunitas yang berkembang, tempat yang penuh keindahan, koneksi, dan pertumbuhan. “Itu adalah pengalaman paling berharga bagi saya, mengetahui bahwa saya berperan dalam evolusi itu,” ujarnya bangga.

Hubungan Jeanne dengan taman lebih dari sekadar perubahan fisiknya. Dia memiliki ikatan yang unik dengan bunga yang dia tanam—“anak-anak perempuannya”, begitu dia dengan penuh kasih memanggil mereka. Meskipun banyak tukang kebun fokus pada sayuran, minat Jeanne adalah bunga yang bermekaran. Di masa puncak pandemi COVID-19, bunga-bunga ini menjadi penghiburnya. “Saya berbicara, dan mereka mendengar ketakutan saya terhadap teman dan keluarga saya,” kenangnya. “Hilangnya begitu banyak nyawa, perubahan yang disebabkan oleh COVID-19… semuanya membantu saya menghadapi situasi pandemi yang mengerikan di seluruh dunia.”

Hubungan Jeanne dengan alam terlihat jelas dalam nasihat yang ia berikan kepada calon sukarelawan: “Kunjungi taman saat sedang gerimis dan nikmati aroma tanah. Pergilah ke pagi hari yang hangat dan cerah saat Anda hampir bisa melihat tanaman meregang dan tumbuh. Mampirlah di musim dingin dan melangkahlah dengan tenang karena tanaman sedang tidur.” Bagi Jeanne, taman lebih dari sekadar tempat menanam tanaman—taman adalah ruang untuk menemukan kedamaian, menjalin persahabatan, dan membina komunitas.

Meskipun Jeanne telah meninggalkan peran kepemimpinannya di SCCG, dampaknya akan terus terasa dalam tumbuh suburnya bunga, persahabatan yang terjalin, dan taman yang ia bantu ciptakan.

Pelajari lebih lanjut tentang Taman Komunitas San Carlos di sancarloscommunitygarden.com.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Proudly powered by WordPress | Theme: Funky Blog by Crimson Themes.